
Republiksulap.id, Pati | Bangunan saluran air Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Desa/ kecamatan Tambakromo disinyalir tidak sesuai spesifikasi (asal jadi), Rabu (9/10/2024).
Proyek itu terletak di RT.3, RW.3, dukuh Ngerang yang pengerjaannya diketuai Jatmiko (Ketua Kelompok), memang terkesan ada pembiaran dari pihak pendamping program P3-TGAI. Sehingga diduga dikerjakan asal jadi.
Secara teknis, dalam pengerjaan pemasangan batu tanpa diberi dudukan terlebih dahulu, tampak terlihat, batu yang dipergunakan batu kuning (Padas) dan tanpa kekuatan adukan, serta pasirnya di bawah ketentuan.
Menurut kesaksian warga dan pekerja menyatakan, untuk lebih jelasnya tanya Jatmiko, katanya proyek ini dari Sudewo yang nyalon Bupati, itu saja yang saya tahu,” ucap warga disekitar proyek.
Sementara itu, Kades Tambakromo menjawab bahwa penggunan itu sudah sesuai arahan pihak pendamping.
“Ya Mas, RAB nya dari pendamping P3-TGAi memang batu putih sesuai petunjuk,” jawab kades melalui pesan Whatsapp.
Saat disinggung, aspirasi yang diserap dari anggota DPR-RI, Sudewo tersebut digelontorkan seakan dibuat ajang bancaan oleh segelintir oknum dengan mengesampingkan kwalitas. Bisa dimungkinkan tidak lama umur bangunan tersebut sudah rusak.
“Kades menyangkal, jika proyek tersebut dari Sudewo. “Bukan Aspirasi, Proyek P3TGAI dari pengairan, kepada Kelompok, dana dari pusat,” jawabnya.
Perlu diketahui, proyek yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2024 melalui kementerian PUPR adalah dari dana aspirasi DPR-RI Sudewo diduga banyak penyelewengan, sehingga menyebabkan kwalitas yang menjadi korban.
Dari pantauan awak media, tidak adanya papan informasi kegiatan, sebagaimana diatur dalam perundangan-undangan keterbukaan informasi publik (KIP), menyatakan bahwa setiap menggunakan dana pemerintah suatu lembaga publik wajib memberikan informasi, ini berbanding terbalik dengan adanya proyek irigasi seakan sengaja disembunyikan datanya, seperti proyek siluman.
Program P3TGAI ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi, meningkatkan kualitas irigasi pedesaan, dengan melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat petani, hingga perekonomian masyarakat meningkat. Dengan tujuan mengangkat perekonomian, namun proyek tersebut hanya mencari keuntungan oleh segelintir oknum saja. (Tim)